Paket Wisata Malang | Paket Wisata Batu | Sewa Villa di Batu Malang


Menjangan

Home / Posts tagged "Menjangan"
Destinasi Wisata Banyuwangi yang Hits di tahun 2020
18 January, 2020  By Rizky Ramdan 

Penasaran dengan Destinasi Wisata Banyuwangi yang Hits di Tahun 2020? Yuk, Simak Artikel Ini!

Destinasi Wisata Banyuwangi yang Hits di tahun 2020

Tentunya sudah tidak asing lagi, bahwa Banyuwangi merupakan salah satu tujuan favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan mereka. Banyuwangi menawarkan berbagai pilihan wisata yang lengkap seperti, taman, hutan, gunung serta pantai dan pulaunya. Nah, berikut adalah beberapa destinasi wisata Banyuwangi yang hits di tahun 2020:

Menjangan, Pulau Tak Berpenghuni yang Sangat Indah

Menjangan merupakan sebuah pulau yang masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembarana, Bali. Pulau Menjangan merupakan sebuah pulau kosong yang tidak berpenghuni. Namun jangan salah, meskipun pulau ini tidak berpenghuni tetapi keindahan alam yang ditawarkan patut untuk diperhitungkan. Untuk akses menuju ke pulau ini, biasanya para wisatawan menyewa perahu nelayan yang memang sudah disediakan. Wisatawan disarankan untuk membawa bekal makanan sendiri. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Pulau Menjangan merupakan pulau yang tidak berpenghuni, jadi tidak ada orang yang berjualan disana. Sesampainya di Pulau Menjangan, para wisatawan bisa menikmati indahnya pulau, salah satunya dengan snorkeling. Eitss, tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan membawa kembali sampah anda.

Mendaki dan Melihat Indahnya Blue Fire di Gunung Ijen

Terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Gunung Ijen menawarkan pemandangan yang indah dari atas kawahnya. Gunung Ijen merupakan gunung berapi yang masih aktif. Hal menarik yang menjadi tujuan wisatawan bila berkunjung ke Gunung Ijen adalah bisa melihat semburan Blue Fire. Blue fire merupakan semburan api berwarna biru yang keluar dari kawah Gunung Ijen. Tentunya jika ingin melihat semburan api berwarna biru ini anda harus mendaki terlebih dahulu. Saat yang tepat bila ingin melihat semburan Blue Fire ini adalah pada pukul 02.00 – 03.00 WIB. Rasa lelah dan dingin saat perjalanan menuju kawah akan terbayarkan ketika anda melihat semburan Blue Fire ini. Setelah melihat semburan Blue Fire, anda wajib menantikan saat terbitnya matahari. Melihat matahari terbit tentunya tak kalah indahnya dengan melihat semburan Blue Fire tadi. Nah, sebagai penutup anda bisa menikmati hangatnya kopi lego (kepanjangan dari Lerek-Gombengsari, tempat pohon kopi tumbuh) di kaki Gunung Ijen.

Segarnya Snorkeling di Pulau Tabuhan

Sama seperti Pulau Menjangan, Pulau Tabuhan juga merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Anda bisa menyewa perahu nelayan untuk akses menuju ke Pulau Tabuhan. Namun, di Pulau Tabuhan ini sangat jarang ditumbuhi pepohonan. Aktivitas yang sering dilakukan oleh wisatawan adalah snorkeling, berfoto-foto, mengelilingi pulau atau berjemur. Arus ombak yang tidak sebesar di Pulau Menjangan, membuat anda akan merasa lebih tenang dan nyaman ketika ingin bersnorkeling. Anda bisa meminta tolong nelayan yang ikut bersama anda di dalam perahu untuk mengantarkan anda ke spot yang menarik untuk bersnorkeling. Tapi hati-hati, jangan sampai anda menginjak bulu babi yang dapat membuat tubuh anda gatal-gatal.

Padang Savana ala Afrika, di Taman Nasional Baluran

Berada di perbatasan Situbondo dan Banyuwangi, Taman Nasional Baluran merupakan taman nasional yang sebagian wilayahnya digunakan sebagai tempat konservasi alam berupa hutan lindung. Seperti yang tertera pada judul, Taman Nasional Baluran memiliki wilayah utama berupa hamparan padang rumput yang amat luas atau yang biasa disebut savana. Ada beberapa spot di Taman Nasional Baluran ini. Pertama, spot Hutan Musim, dinamakan hutan musim karena hutan ini akan berubah mengikuti musim yang ada. Ketika musim penghujan, pada hutan ini akan tampak hijau dan rimbun. Namun, ketika memasuki musim kemarau, dedaunan yang lebat pada pohon akan berguguran dan memunculkan suasana seperti musim gugur. Spot yang kedua adalah Hutan Evergreen, berbeda dengan hutan musim tadi yang berubah sesuai dengan musim, hutan evergreen merupakan hutan abadi. Hutan ini akan selalu terlihat hijau disepanjang musim. Spot berikutnya adalah yang paling menarik yaitu padang rumput atau padang savana. Nah, disini anda akan melihat hewan berlarian dengan bebas dan juga di spot inilah wisatawan sering mengabadikan momen.

De Djawatan, Hutan Unik yang Instagramable

Tepatnya berada Purwosari, Kabupaten Banyuwangi, wisata yang satu ini menawarkan hal yang berbeda. De Djawatan merupakan hutan yang ditumbuhi dengan pepohonan trembesi. Bentuk pohon trembesi yang menarik, membuat banyak wisatawan ingin berfoto dan tentunya mengunggah di akun instagram mereka. Sejuknya suasana yang ada di De Djawatan sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi anda bersama keluarga di akhir pekan.

Nah, itu tadi adalah beberapa destinasi wisata Banyuwangi yang hits di tahun 2020. Jika anda berkeinginan untuk pergi berwisata ke Banyuwangi atau ke tempat lain, lansung saja rencanakan jadwal anda dengan menghubungi kami atau mengunjungi website kami di indonesiaholiday.co.id

0 Read More

Kawah Ijen
26 July, 2018  By Rizky Ramdan 

Kawah Ijen

Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia. Yaitu memiliki tingkat keasaman mendekati nol, sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Namun, dibalik semua itu, ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang menakjubkan. Pesona Keindahan Kawah Ijen
Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah ini merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat memesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan menambah sensasi tersendiri. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat Anda temukan, seperti Bunga Edelweis dan Cemara Gunung.
Saat pagi hari, ketika matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen, pemandangan yang indah dapat Anda nikmati. Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan akan ditambah cahaya matahari yang berwarna keemasan memantul di kawah tersebut.
Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo (cantiqi) yang berdaun kemerahan, sedangkan batuan dinding kawah berwarna belerang, kekuningan, kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam disini begitu mengesankan untuk dinikmati.
Dari Kawah Ijen layangkan pandangan ke sekitarnya, akan terlihat rangkaian gunung lain di wilayah Pegunungan Ijen, seperti Gunung Merapi di timur, Gunung Raung, Gunung Suket, Gunung Rante dan sebagainya.
Selain itu fenomena alam lain yang terdapat di kawah Ijen yang tidak boleh dilewatkan adalah Blue Fire atau Api Biru, yang muncul di tengah-tengah penambangan sulphur, dan hanya bisa dilihat pada dini hari hingga menjelang pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB.
Fenomena blue fire ini hanya ada dua di dunia, selain di Ijen hanya ada di Islandia. Maka tak heran keberadaan si api biru ini begitu sangat diburu para wisatawan, khususnya turis asing. Salah satu yang menjadi perhatian pengunjung di kawasan Kawah Ijen adalah adanya penambang belerang tradisional.
Mereka dengan berani mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana lalu dipikul dengan keranjang. Para penambang belerang ini mengambil belerang dari dasar kawah. Di sini asap cukup tebal, namun dengan peralatan penutup hidung sekadarnya seperti sarung, mereka tetap mencari lelehan belerang. Lelehan belerang didapat dari pipa yang menuju sumber gas vulkanik yang mengandung sulfur. Gas ini dialirkan melalui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan belerang berwarna merah. Setelah membeku belerang berwarna kuning.
cara dipikul melalui jalan setapak. Beban yang dipikul cukup berat antara 80 hingga 100 kg. Para penambang sudah terbiasa memikul beban yang berat ini sambil menyusuri jalan setapak di tebing kaldera yang begitu curam menuruni gunung sejauh 3 kilometer.
Cendera mata khas Kawah Ijen yang terbuat dari belerang buatan para penambang Selain itu, para penambang juga memanfaatkan sedikit kreativitas mereka dengan membuat cendera mata dari belerang yang dicetak dalam aneka bentuk yang unik, seperti kura-kura, kepiting, boneka hello kitty dan sebagainya. Banyak pengunjung yang membeli karena tersentuh untuk sedikit membantu menambah penghasilan mereka. Padahal itulah cendera tangan khas Kawah Ijen.

TIPS BERWISATA

  1. Makan dan istirahat yang cukup sebelum pendakian. Jangan begadang.
  2. Kenakan busana serba tebal untuk antisipasi suhu dingin, terutama ketika melakukan pendakian tengah malam untuk melihat Blue Fire.
  3. Kenakan sepatu olahraga dengan alas kaki yang tidak licin.
  4. Kenakan juga penutup kepala, sarung tangan, dan terutama masker mulut untuk antisipasi mengirup asap belerang.
  5. Barang yang wajib dibawa: jas hujan, senter kecil, oksigen kaleng atau obat bagi penderita asma.
  6. Mulailah berjalan dengan ritme perlahan sampai ritme sedang. Disarankan rehat sejenak 1-2 kali di tengah pendakian.
  7. Minum air dapat mengurangi rasa haus dan kering tenggorokan karena pengaruh asap belerang.

FASILITAS

  1. Warung makanan – Di sekitar loket masuk Kawah Ijen ada banyak warung makanan dan juga tempat makan yang bisa dikunjungi untuk sekadar sarapan mengisi tenaga sebelum mendaki. Makanan yang disajikan cukup lengkap dan bisa menghangatkan badan.
  2. Toilet – Masih di sekitar loket masuk, ada toliet umum yang bisa digunakan untuk keperluan buang air kecil dan buang air besar.
  3. Lokasi parkir – Ada lokasi parkir kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang cukup luas dan bisa menampung kendaraan wisatawan.
  4. Persewaan masker – Karena Kawah Ijen ini masih aktif, maka wisatawan disarankan untuk menyewa masker khusus untuk menghindari bau belerang yang berbahaya
  5. Jalur pendakian luas – Tidak seperti gunung lainnya yang memiliki jalur pendakian yang sempit, Kawah Ijen ini bisa didaki dengan jalur pendakian yang cukup luas dan lapang sehingga relatif tidak berbahaya. Namun tetap perlu untuk berhati-hati agar selamat sampau tujuan.
  6. “Taksi” lokal – Jika wisatawan tidak kuat mendaki, karena memang jalurnya sangat terjal, wisatawan bisa naik “taksi” lokal, yaitu sebuah gerobak yang bisa dinaiki dan didorong atau ditarik oleh penduduk lokal untuk membantu sampai di puncak.
  7. Melihat penambang belerang – Kawah Ijen menjadi mata pencaharian bagi sebagian warga lokal di sekitarnya untuk menambang belerang. Wisatawan yang datang bisa melihat kegiatan tersebut di pagi harinya.
  8. Sunrise view point – Di sekitar Kawah Ijen ada spot untuk melihat sunrise atau matahari terbit terbaik.
  9. Blue Fire – Blue fire bisa disaksikan jika perjalanan pendakian Anda cepat, karena blue fire akan hilang jika fajar telah menyingsing.

Tour Provider : indonesiaholiday.co.id – indonesiaholiday.id – wisata-batumalang.com – dreamholidays.co.id – batumalangtransco.com – Tourtoindonesia.com

0 Read More